Kunker Perdana, Bupati Merangin M. Syukur Serap Aspirasi Warga Jangkat Timur hingga Berkemah Bersama Masyarakat
Merangin, jurnalpolisi.id
Bupati Merangin M. Syukur melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) perdana sejak resmi menjabat sebagai Bupati Merangin. Kegiatan tersebut merupakan komitmen janji kampanyenya untuk berkantor di kecamatan minimal satu hari setiap bulan.
Kecamatan pertama yang dikunjungi adalah Kecamatan Jangkat Timur, yang merupakan wilayah terjauh di Kabupaten Merangin. Kunker dilaksanakan pada Jumat (21/11) dan Sabtu (22/11). Bupati didampingi istri tercinta, Lavita Syukur, serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tinjau Objek Wisata Serintik Hujan Paneh
Rombongan bertolak dari Rumah Dinas Bupati sekitar pukul 08.00 WIB, dan tiba di Objek Wisata Air Terjun Serintik Hujan Paneh, Desa Talang Paruh, Kecamatan Lembah Masurai sekitar pukul 10.30 WIB.
Kedatangan Bupati disambut Camat Lembah Masurai bersama para kepala desa dan masyarakat setempat.
Bupati M. Syukur mengapresiasi pengelolaan kawasan wisata tersebut.
“Pemandangannya bagus, pengelolaannya luar biasa, tertata rapi dan bersih. Tinggal perbaikan infrastruktur jalan serta promosi yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Objek wisata ini dikelola BUMDes Bhakti Jaya dipimpin pemuda inspiratif Fauzan. Ia menjelaskan bahwa wisata mulai dirintis pada 2017, sempat vakum saat pandemi COVID-19, dan kembali aktif pada 2023 hingga 2024 mampu menambah PADes. Pengunjung banyak berasal dari luar daerah, termasuk Jambi, Bungo, Sarolangun dan Sumatera Barat.
Dialog Bersama Masyarakat
Setelah melaksanakan Salat Jumat di Masjid Desa Talang Paruh, Bupati menggelar dialog dengan para tokoh masyarakat. Aspirasi utama masyarakat adalah perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyerahkan bantuan santunan anak yatim, bantuan warga kurang mampu, dan bantuan pembangunan masjid.
Tinjau Program Ketahanan Pangan
Rombongan melanjutkan perjalanan menuju Desa Baru, Kecamatan Jangkat Timur meninjau kebun jagung seluas 14 hektar. Bupati kembali kagum dengan potensi pertanian masyarakat.
“Produksi mencapai minimal 8 ton per hektar, berarti sekitar 112 ton dalam tiga bulan, dengan nilai ekonomi sekitar Rp 840 juta,” ungkapnya.
Bupati menegaskan bahwa Bulog siap menampung hasil panen dengan harga sekitar Rp 7.500 per kilogram.
Peletakan Batu Pertama Ponpes Al-Faruq
Perjalanan berlanjut ke Desa Tanjung Benuang untuk peletakan batu pertama Pondok Pesantren Tahfiz Qur’an Al-Faruq.
“Agama adalah benteng terakhir generasi penerus. Semoga Ponpes Al-Faruq melahirkan generasi berakhlak mulia,” ucap Bupati.

Berkemah dan Dialog Malam Bersama Masyarakat
Malam hari, rombongan bermalam dan berkemah di Tepian Batang Tembesi.
Di tempat itu, masyarakat menyajikan kuliner khas Nasi Hibus dan sambal terung lecang, yang dinikmati secara Bajamba (Ngeliwet).
Dialog malam digelar dengan penerangan obor bambu. Warga enam desa menyampaikan keluhan utama terkait akses jalan serta usulan pembangunan jalan alternatif menuju Pasar Lembah Masurai.
Menanggapi itu, Bupati menyampaikan langkah konkrit pemerintah.
“Tahun 2026 kita anggarkan pembelian alat berat gleder dan bomax. Desa tolong siapkan material, kita bangun secara gotong royong,” tegasnya.
Selain itu, Bupati berencana menghadirkan investor untuk mengembangkan potensi Kopi, Kulit Manis, Nilam, dan komoditas unggulan lainnya.
Kegiatan kunker hari pertama ditutup dengan malam keakraban ditemani api unggun dan hiburan lagu bersama para kepala desa dan masyarakat.
Kunker akan dilanjutkan pada Sabtu (22/11) dengan agenda selanjutnya yang telah tersusun.
(Siti Rahma)
