Pamapta Polresta Samarinda Sigap Tangani Penemuan Pria Meninggal di Grand Tamansari

Samarinda jurnalpolisi.id

Petugas Pamapta III Polresta Samarinda bergerak cepat setelah menerima laporan penemuan seorang pria berinisial MTD (50) yang ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Perumahan Grand Tamansari, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, pada Sabtu (22/11) pagi.

Respons cepat Pamapta berawal dari laporan saksi yang merasa curiga karena korban tidak merespons panggilan telepon sejak pagi. Saksi kemudian mendatangi Kos Hermon dan, bersama penjaga kos, memastikan kondisi korban. Setelah pintu kamar dibuka, korban ditemukan dalam keadaan kaku. Saksi lalu meminta bantuan keamanan lingkungan, dan laporan diteruskan kepada Pamapta Polresta Samarinda.

Menerima informasi tersebut, Pamapta III Polresta Samarinda segera menindaklanjuti dengan meneruskan laporan ke Polsek Samarinda Seberang untuk penanganan sesuai kewenangan wilayah. Sekitar pukul 09.40 Wita, petugas Polsek tiba di lokasi, mengamankan area, serta mengumpulkan keterangan dari para saksi. Petugas memastikan lokasi tetap steril untuk mendukung proses identifikasi.

Tak berselang lama, pada pukul 10.20 Wita, Tim Inafis Polresta Samarinda tiba bersama ambulans untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dan mengevakuasi korban ke RS AWS Samarinda.

Berdasarkan pemeriksaan awal Tim Inafis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Sejumlah barang milik korban turut diamankan sebagai bagian dari proses penanganan, seperti dompet, handphone, obat-obatan, tas pinggang, hingga dokumen medis.

Di kesempatan terpisah Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, S.I.K., M.H., mengapresiasi respons cepat jajarannya dalam menangani laporan tersebut.

“Petugas kami langsung bergerak tidak lama setelah laporan diterima. Mulai dari Pamapta yang pertama kali mengoordinasikan informasi, Polsek yang menangani TKP, hingga Tim Inafis yang melakukan identifikasi. Dari hasil awal tidak ditemukan tanda kekerasan, dan kondisi medis menjadi dugaan sementara penyebab meninggalnya korban,” ujar Kapolresta.

Dari dokumen kesehatan yang ditemukan, korban diketahui memiliki riwayat tirotoksikosis, yaitu kondisi akibat tingginya kadar hormon tiroid. Rekan korban turut menyampaikan bahwa korban tidak pernah mengeluhkan sakit dan cenderung tertutup terkait kondisi kesehatannya.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan terkendali hingga proses evakuasi dan pendataan selesai.
( Alfian )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *