Lakpesdam PBNU dan GIZ Jerman Resmi Luncurkan Program “Migran Aman” di Flores Timur

Flores Timur – jurnalpolisi.id

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), lembaga milik pemerintah Jerman yang berfokus pada isu pembangunan berkelanjutan di sektor energi, lingkungan, dan perlindungan pekerja migran, secara resmi meluncurkan program “Migran Aman” di Kabupaten Flores Timur.

Peluncuran program tersebut ditandai melalui kegiatan Kickoff Multi Stakeholder yang digelar pada Senin, 24 November 2025, di Hotel Sunrise, Larantuka. Acara berlangsung meriah dan dihadiri berbagai tokoh penting, di antaranya perwakilan Pengurus Lakpesdam PBNU Pusat, Advisor GIZ Jerman, Kepala Dinas Tenaga Kerja, DPRD Komisi III Kabupaten Flores Timur, Ketua PCNU dan Ketua Lakpesdam PCNU Kabupaten Flores Timur, unsur Polres dan Kodim 1624, OPD terkait, kepala desa beserta jajaran, LSM, serta para purna migran.

Program “Migran Aman” bertujuan memberikan perlindungan komprehensif kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) sejak tahap pra-keberangkatan, masa penempatan di negara tujuan, hingga kembali ke tanah air. Program ini mencakup berbagai aspek penting, antara lain peningkatan keterampilan, pelatihan bahasa, pemahaman hukum dan budaya negara tujuan, serta penyediaan informasi yang valid dan mudah diakses.

Dalam sambutannya, perwakilan Pengurus Lakpesdam PBNU Pusat, M. Najih Arromadloni, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan perlindungan PMI yang lebih baik.

“Kickoff Multi Stakeholder ini dilaksanakan untuk menyatukan persepsi, membangun sinergi, dan menyusun rencana kerja bersama dalam pelaksanaan program perlindungan pekerja Indonesia berbasis komunitas. Pekerja migran adalah pahlawan devisa, dan sudah menjadi kewajiban kita memastikan mereka bekerja dengan aman, nyaman, dan terlindungi,” ujarnya.

Sementara itu, Niko Salo, Advisor GIZ Jerman, menekankan bahwa kerja sama ini juga akan memperkuat sistem pengawasan dan penegakan hukum terhadap praktik-praktik ilegal yang merugikan PMI, seperti penipuan, perdagangan manusia, dan eksploitasi. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, organisasi internasional, dan lembaga masyarakat akan terus diperkuat untuk meningkatkan efektivitas program.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Flores Timur, Drs. Ramon Mandiri Piran, menyambut baik peluncuran program tersebut dan menyatakan bahwa Kabupaten Flores Timur siap menjadi contoh daerah yang memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran.

“Kami akan terus berupaya menciptakan ekosistem yang kondusif bagi PMI, mulai dari pelatihan hingga pendampingan pasca-penempatan,” terangnya.

Dengan dicanangkannya program “Migran Aman”, diharapkan para PMI dapat bekerja lebih produktif dan merasa aman, sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan daerah dan nasional. Program ini juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai urgensi perlindungan pekerja migran.(Adna Watan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *