IJTI Banyuwangi Sepakat Dukung Mas Bono Kembali Pimpin 2025–2028

Banyuwangi – jurnalpolisi.id
Gelaran Musyawarah Koordinator Daerah (Muskorda) II Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banyuwangi dimulai dengan Focus Group Discussion (FGD) di salah satu hotel di Kabupaten Banyuwangi.

Kegiatan yang sedianya memiliki agenda utama memilih ketua baru untuk periode 2025-2028 itu diwarnai aksi abstain oleh sejumlah anggota yang mayoritas didominasi oleh media mainstream.

Sejumlah anggota dari media mainstream yang memilih abstain diantaranya TV One, CNN Indonesia TV, SCTV, detikcom, Nusantara TV, NTV dan Banyuwangi 1 TV.

Sikap abstain tersebut dimulai dengan proses pendaftaran keanggotaan yang dipaksakan, serta upaya-upaya menggunakan kekuasaan untuk menjegal lawan yang kuat.

Wakil ketua IJTI Korda Banyuwangi periode 2023-2025, Happy Oktavia menyebutkan, langkah abstain tersebut yang diawali dengan tidak hadir pada FGD.

Abstain ini bagian dari ungkapan rasa kecewa dan aksi protes atas ketidakadilan pada mekanisme penerimaan anggota.

“Proses penerimaan anggota itu ada yang sangat mudah hanya dalam hitungan 24 jam bisa lolos tanpa verifikasi dan rapat pengurus. Dan itu disinyalir hanya untuk mendulang suara. Tapi disisi lain, ada 1 anggota yang prosesnya sangat dipersulit bahkan sampai rapat pleno dengan pusat. Ternyata, belakangan diketahui anggota ini merupakan calon potensial ketua, dan sampai saat ini keanrgotaanya tidak ada kejelasan. Padahal sudah 2 tahun lebih bertugas di Banyuwangi dan mengikuti beberapa kegiatan di IJTI Korda Banyuwangi. ini tidak fair,” tegas Happy, Sabtu 6 Desember 2025.

Happy menegaskan, organisasi profesi jurnalis seyogyanya terbebas dari intrik politik dan kepentingan pragmatis.

Hal serupa juga disampaikan Eka Rima yang menjabat sebagai Hubungan Masyarakat (Humas) IJTI Koordinator Korda Banyuwangi.

Jurnalis detik.com ini menyebut jika organisasi ini seharusnya mengayomi kepentingan jurnalis dalam hal peningkatan kapasitas dan mengedepankan semangat kebebasan berekspresi.

“Ini adalah organisasi pers yang profesional dan berintegritas, tidak seharusnya berperilaku tidak profesional seperti ini. Jurnalis ini khan harusnya mengedepankan integritas, kok malah menghalalkan segala cara yang memalukan. Saya sangat tidak setuju anggota direcrut hanya untuk mendulang suara,” ungkapnya tegas.

Menambahkan, Kepala Bidang Organisasi IJTI Korda Banyuwangi periode 2023-2025 Chofi Zamani menilai kegiatan Muskorda IJTI Banyuwangi diduga sudah sejak awal dikondisikan untuk mencapai tujuan tertentu demi memenuhi hasrat segelintir orang.

“Ini tidak benar, banyak proses perekrutan anggota baru tanpa prosedur yang tepat. Tidak melewati saya sebagai kabid organisasi,” tegasnya.

Chofi menyebut, langkah abstain adalah upaya terakhir yang bisa ditempuh untuk pembelajaran bersama.

Sementara itu, Eris Utomo Selaku Ketua Panitia Muskorda II IJTI Banyuwangi mengatakan Syamsul Arifin atau Mas Bono kembali terpilih menjadi Ketua IJTI Banyuwangi periode 2025-2028 secara aklamasi.

“Ada 18 peserta yang hadir dan terdaftar dalam Muskorda II IJTI Banyuwangi dan enam peserta yang abstain,” jelasnya.

Seluruh peserta yang hadir itu merupakan anggota IJTI dan memiliki kartu anggota. Seluruhnya sepakat jika Mas Bono terpilih lagi menjadi Ketua IJTI Banyuwangi kali kedua.

“Mas Bono mendapatkan dukungan penuh dari para anggota yang hadir,” ungkapnya.

Terkait enam anggota yang tidak hadir tersebut, Eris mengatakan jika kemungkinan rekan-rekan memiliki agenda lain sehingga tidak dapat datang ke acara.

“Mungkin ada hal lian yang lebih penting sehingga tidak datang,” ungkapnya.

Eris mengatakan jika kegiatan tersebut sudah sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta tata tertib Muskorda II IJTI Banyuwangi.

“Dalam kesempatan itu Mas Bono juga mendapatkan SK secara langsung dari IJTI Pusat,” pungkasnya.

(Boby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *