SKK Migas Kalsul Perkuat Sinergi dengan Media, Paparkan Perkembangan Hulu Migas Kalimantan–Sulawesi
Balikpapan jurnalpolisi.id
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) menggelar Coffee Morning bersama insan pers di De Cafe, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Jumat (19/12/2025). Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus forum berbagi informasi terkait perkembangan sektor hulu migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi.
Analis Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul, Mutiara Dinanti, menyampaikan apresiasi kepada awak media yang hadir di tengah kesibukan masing-masing. Ia menegaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya SKK Migas dalam menjaga komunikasi dan kolaborasi yang berkelanjutan dengan media.
Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media yang telah meluangkan waktu untuk hadir. Meski dikemas secara sederhana sambil ngopi dan sarapan pagi, kami berharap komunikasi dan kolaborasi ini dapat terus terjaga,” ujar Tiara.
Suasana kegiatan berlangsung santai namun tetap fokus pada penguatan sinergi informasi. Dalam kesempatan tersebut, SKK Migas Kalsul juga memperkenalkan jajaran pimpinan yang hadir, antara lain Kepala SKK Migas Kalsul Azhari Idris, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi Wisnu Wardhana, Koordinator Operasi Damar Setyawan, Koordinator Formalitas dan Komunikasi Lely Sondakh, serta Analis Formalitas dan Komunikasi Mutiara Dananti.
Kepala SKK Migas Kalsul Azhari Idris menegaskan pentingnya peran strategis media dalam menyampaikan informasi yang akurat, berimbang, dan edukatif kepada masyarakat, khususnya terkait sektor energi dan migas.
Media memiliki peran penting dalam membangun pemahaman publik bahwa kegiatan hulu migas memberikan manfaat besar bagi negara dan daerah,” kata Azhari.
Dalam paparannya, Azhari menjelaskan bahwa SKK Migas terus mendorong kegiatan eksplorasi dan produksi migas di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, terutama di kawasan Selat Makassar, guna menjaga ketahanan energi nasional dan keberlanjutan industri strategis.
Saat ini, sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah beroperasi dan berproduksi di wilayah Sulawesi. Selain itu, pemerintah bersama kontraktor tengah menyiapkan survei eksplorasi skala besar, termasuk survei seismik di wilayah Makassar dengan cakupan sekitar 10.000–12.000 kilometer persegi.
Survei ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi cadangan baru. Apabila data yang diperoleh memadai, maka akan dilanjutkan ke tahap eksplorasi,” jelasnya.
Azhari juga mengungkapkan bahwa kegiatan pengeboran eksplorasi masih berlangsung di Selat Makassar, termasuk pengeboran sumur Maha-4 Dir, yang diharapkan memberikan informasi tambahan terkait potensi cadangan migas. Selain itu, terdapat temuan baru dari beberapa sumur lain yang saat ini masih dalam tahap verifikasi.
SKK Migas turut menyampaikan perkembangan proyek gas besar yang dikelola perusahaan asal Italia dan ditargetkan mulai berproduksi pada 2028. Proyek tersebut akan dilengkapi jaringan pipa distribusi dan diproyeksikan mampu menopang pasokan energi selama 15 hingga 20 tahun ke depan.
Ini menjadi kabar baik bagi industri, termasuk LNG Bontang yang sebelumnya sempat menghadapi tantangan pasokan gas. Dengan tren produksi baru, LNG Bontang diproyeksikan kembali beroperasi dengan tambahan tiga hingga empat train,” ungkap Azhari.
Menurutnya, pasokan gas memiliki peran krusial bagi berbagai sektor industri di Kalimantan Timur, seperti industri pupuk, petrokimia, metanol, pembangkit listrik, hingga jaringan gas rumah tangga. Stabilitas pasokan gas juga dinilai berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Selain kegiatan lepas pantai, aktivitas hulu migas juga berlangsung di daratan, antara lain di Penajam Paser Utara dan sekitar Teluk Balikpapan. Sejumlah sumur gas baru disiapkan untuk memenuhi kebutuhan energi lokal dengan potensi produksi hingga 8–10 tahun.
Azhari menegaskan, industri migas memiliki dampak ekonomi yang signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui penyerapan puluhan ribu tenaga kerja serta penggerak sektor jasa dan usaha daerah.
SKK Migas juga mendorong keterlibatan pengusaha lokal melalui program edukasi dan pelatihan bersama BUMD Kalimantan Timur, agar dapat berpartisipasi dalam rantai pasok industri migas, termasuk pengadaan barang dan jasa.
Menutup kegiatan, SKK Migas mengapresiasi peran media dalam menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat industri migas bagi perekonomian dan ketahanan energi nasional.
Dengan dukungan pemerintah, media, dan masyarakat, kami optimistis industri migas di Kalimantan dan Sulawesi dapat terus berkelanjutan serta memberikan kontribusi positif bagi negara,” pungkas Azhari.
( Alfian )
