Asdep Kemenko Polhukam Kunjungi Sulteng : Cek Kesiapan Operasi Tinombala dan Pendisiplinan Protokol Kesehatan

Poso Sulteng – jurnalpolisi.id

Operasi Tinombala III diharapkan mampu mengembalikan kedamaian dan kondusifitas di Poso lewat penegakkan hukum yang adil, humanis dan profesional.

Harapan itu tertuang pada sambutan gubernur yang dibaca Wagub Dr. H. Rusli Dg. Palabbi, SH, MH saat menerima kunjungan kerja Asdep Koordinasi Kekuatan, Kemampuan dan Kerjasama Pertahanan Kemenko Polhukam Brigjen Suparjo, di ruang polibu, kantor gubernur, pada Rabu sore (12/8).

Kedatangan asdep berpangkat jenderal bintang satu itu dalam rangka menghimpun data faktual seputar pelaksanaan Operasi Tinombala III dan pendisiplinan protokol kesehatan di Sulteng.

Selain penegakkan hukum, wagub juga menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dan K/L untuk melakukan upaya deradikalisasi di masyarakat.

Sementara terkait penanganan wabah Covid-19, Wagub condong mengutamakan upaya-upaya persuasif sebelum menindak pelanggar protokol kesehatan sesuai Inpres Nomor 6 Tahun 2020.

Pendekatan sosio-kultural dan keagamaan lalu didorongnya karena akan efektif meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Khususnya pada penerapan 3 disiplin utama untuk melindungi diri (dari Covid-19) yaitu disiplin memakai masker, disiplin mencuci tangan dan disiplin menjaga jarak,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf memaparkan ke asdep bahwa personil TNI yang diterjunkan dalam operasi harus menjalani rapid test lebih dulu untuk memastikan mereka steril dari Covid-19.

Selain itu personil juga akan menerima pembekalan dari Komnas HAM, Ombudsman, Korem dan Polda Sulteng.

Ia juga sependapat dengan wagub bahwa diperlukan sinergitas K/L dan pemda untuk mencegah tumbuhnya benih-benih radikalisme baru di Poso, agar upaya pemulihan lewat operasi tinombala tidak sia-sia.

Asdep pun berjanji pihak kementerian akan memfasilitasi saran dan pemikiran yang diutarakan dalam pertemuan itu.

Termasuk rekomendasi dari Kemenko Polhukam kepada K/L terkait untuk berkolaborasi dalam rangka memutus radikalisme, dengan menjadikan Poso sebagai daerah pilot project.

“Mudah-mudahan operasi tinombala dengan fungsi-fungsinya dapat menyelesaikan permasalahan yang ada,” ujarnya berharap.

Di bagian lain, Plt Kadis Kesehatan Provinsi Sulteng dr. Jumriani Yunus mengungkapkan bahwa gubernur telah mengambil kebijakan-kebijakan strategis untuk pengendalian wabah.

Misalnya beberapa bulan lalu dengan menerbitkan edaran pembatasan gerak arus barang dan penumpang di dalam wilayah Sulteng, penyesuaian jam kerja ASN, pengadaan lab PCR untuk pemeriksaan swab test, kriteria dan persyaratan pelaku perjalanan dalam adaptasi kebiasaan normal baru dan yang terkini rapid test ASN di lingkup OPD provinsi yang sudah berjalan dalam sebulan terakhir.

Asdep lalu menyampaikan apresiasi atas kebijakan-kebijakan tersebut dan akan melaporkannya ke pusat.

“Kami berkunjung ke daerah untuk mengumpulkan data (penanganan Covid-19) yang akan dilaporkan ke presiden,” jelasnya tentang mekanisme pelaporan yang akan disampaikan sekali dalam sebulan sesuai petunjuk Inpres 6 Tahun 2020.

Pertemuan itu turut dihadiri Irwasda Polda Sulteng beserta Karo Ops, Kaban Kesbangpol, Satgas Covid-19 dan pejabat terkait.( Rudy Efendi)

Sumber :
(Ro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *