DI DUGA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES (TAF) MENYEWA JASA PENAGIH ILEGAL???

Cirebon – jurnalpolisi.id

Sesampainya tiba di kantor TAF yang beralamat di RUKO TUPAREV SUPERBLOK C NO.1 JL.TUPAREV NO.83 saudara Bobi langsung memasukan Jupri,dan Cahyo Raharjo di ruangan yang cukup kecil,lalu kurang lebih 5 menit kemudian masuklah salah satu orang yang tidak saya kenal,dan Jupri tanya nama sampean siapa…dan dari mana asalnya…tanpa menunjukan identitasnya di jawablah sama orang itu perkenalkan nama saya Andi yang mengaku sebagai HEAD di kantor TAF,lalu atas nama Andi memaparkan dan langsung mengajak berhitung ” Jupri sampean belum bayar selama 7 bulan × 4.700,000=32.900,000+biayaya tarik 15.000,000=47.900,000 dan kalau Jupri bisa menyediakan uang sebesar itu maka mobil bisa langsung di bawa pulang,atau kalau Jupri gak bisa menyediakan uang segitu saya kasih solusi bagai mana kalau mobil Jupri di gadaikan saja atau di pindahtangankan kepada pihak ke tiga “pungkasnya”
lalu Jupri yang di dampingi oleh Cahyo raharjo selaku wakil pimpinan redaksi media jurnal polisi news, memaparkan kepada saudara Andi yang pertama, Jupri menerima fisik mobil yang kurang lebihnya pada tanggal 15 September tahun 2019, dan di mulai Jupri membayar angsuran cicilan mobil di bulan Oktober, November, Desember tahun 2019, dan kemudian di susul kembali Jupri membayar cicilan mobil di bulan Januari, Februari tahun 2020, dan Jupri akuin di bulan maret sampai dengan bulan Augustus  tahun 2020 tidak bisa membayar di karenakan NKRI kita ini sedang di landa wabah covid 19, sesuai janji Bobi bahwa dengan adanya uang sebesar 4.700,000 bisa untuk membayar cicilan 1 bulan dulu, dan sisanya di buat pernyataan secara tertulis, dan yang ke 2 (dua)dari mana dasar hukumnya bahwa biyaya tarik harus di bebankan kepada pihak debitur, dan yang ke 3 (tiga) maaf mas Andi bahwa Jupri tidak mau memindah tangankan mobil kepada pihak ke 3 (tiga) di karenakan kalau sampai di pindahtangankan kepada pihak ke tiga itu sudah merupakan perbuatan pidana, dan yang ke 4 (empat) Jupri tidak pernah  menerima baik SP 1,SP 2,SP 3 dan atau surat somasi dari pihak perusahaan TAF sendiri, dan yang ke 5 (lima) mohon tunjukan surat kuasa dan surat penarikan kendaraan, lalu saudara Andi langsung menunjukan mimik wajah yang geram, marah dan langsung berucap,”pokonya saya gak mau tau Jupri harus tetap bayar cicilan mobil selama 7 bulan+biyaya tarik 15.000,000 tanpa ada alasan, Covid, Covid dan Covid,”tandasnya”, dan setelah itu saudara Andi langsung keluar dan memanggil salah satu temanya yang tidak saya kenal.
dengan adanya saudara Andi meninggalkan Jupri dan Cahyo Raharjo di ruangan yang sangat kecil, melihat situasi dan kondisi yang tidak kondusif, merasa di bawah penekanan segrombolan oknum debt collektor, Jupri melalui telephon selulernya langsung menelfon pengacara, sekaligus ketua lembaga bantuan hukum jurnal polisi news (JPN)wilayah jawa barat yaitu Ahmaddzuzzin,SH,MH, setelah datangnya Ahmaddzuzzin SH,MH dan mendampingi Jupri dan Cahyo Raharjo di kantor TAF, kurang lebih 10 menit kemudian masuklah salah satu orang yang tidak Jupri kenal dan langsung ikut nimbrung bersama Jupri dan teman-teman yang pada waktu itu masih ada di dalam ruangan yang cukup kecil,kemudian orang yang tidak di kenal itu langsung di tanya sama Ahmaddzuzzin,SH,MH anda ini siapa….dengan menunjukan wajah yang tidak bersahabat secara lisan tanpa menunjukan identitasnya langsung memperkenalkan diri di depan Jupri dan teman-teman,”perkenalkan nama saya MA’RU” selaku penerima kuasa dari PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICE (TAF)”, setelah sudah saling memperkenalkan diri MA’RU langsung berkata,”sudahlah kalian tak perlu banyak bicara sekarang gini aja apa yang sudah di sampaikan saudara Andi lebih baik kalian ikutin saja, dan kalau memang Jupri dan teman-teman Jupri gak mengikutin apa yang di samapaikan oleh saudara Andi ya sudah sana kalian pulang saja….tapi kalau Jupri dan teman-teman Jupri mau bawa pulang mobil silakan saja, tapi dengan satu catatan Jupri harus menyiapkan uang sebesar 47.900,000 hari ini juga, dan kalau sampe tidak bisa memberikan uang sebesar 47.900,000, sekarang juga Jupri pulang saya bawakan uang 10.000,000 dengan satu catatan mobil harus di pindahtangankan kepada pihak ke 3(tiga) “ujarnya”, kemudian Ahmaddzuzzin,SH,MH langsung angkat bicara dan memberikan pencerahan apa yang di lakukan oleh MA’RU bersama temen-temanya itu merupakan tindakan yang salah, akan tetapi saudara MA’RU malah tidak mau menerimakan apa yang di sarankan oleh Ahmaddzuizzin, hingga akhirnya ahmaddzuizzin berkata silakan saja kalau saudara MA’RU selaku penerima FIDUCIA, tapi saya juga selaku pengacara sekaligus pelindung media jurnal polisi news mempunyai Hak tentang perlindungan konsumen “ujar Ahmaddzuizzin SH,MH yang di temani Jupri, Cahyo Raharjo,dan Pujiana SH”.

Dengan adanya perbedaan pendapat di karenakan tidak ada solusi, melihat situasi kondisi yang tak kondusif, maka Jupri dan teman-teman langsung keluar meninggalkan kantor TAF,setelah keluar dari kantor TAF, tepatnya di warung kopi di samping kantor TAF pengacara Ahmaddzuizzin,SH,MH langsung di panggil oleh saudara MA’RU, Andi Dhani, Bobi dan puluhan debt collektor lainya dan langsung mengelilingi Ahmaddzuizzin, dan setelah Ahmaddzuizzin di kelilingi oleh puluhan debt collektor, atas nama MA’RU bersama teman-temanya langsung menyuruh dan menekan  Ahmaddzuizzin untuk memanggil kembali saudara Jupri yang sudah lumayan jauh meninggalkan kantor TAF, di bawah penekanan puluhan debt collektor hingga akhirnya Ahmaddzuizzin kembali memanggil Jupri.
Melihat Ahmaddzuizzin di bawah penekanan puluhan debt collektor,hingga akhirnya Jupri yang masih di dampingi cahyo raharjo, Pujiana, Sutrisno dan Melina Citrawati langsung bergeser dan menyusul Ahmaddzuizzin yang tertinggal di warung kopi yang tidak jauh dari kantor TAF, setelah Jupri bersama teman-teman Jupri sampai di warung kopi atas nama MA’RU bersama teman-temanya langsung menyorakin “He Jupri, Kirik, bangsat sekarang kamu serahkan kunci mobil beserta mobilnya, jangan sampai meja warung ini saya balik dan saya gerakin teman-teman saya untuk mengkroyok dan membacok-bacok kamu ” tandasnya”

masih di tempat yang sama Jupri mencoba mengadakan perlawanan terhadap MA’RU bersama teman-temanya, akan tetapi dari samping sebelah kiri debt collektor atas nama DANI langsung mengambil paksa kunci mobil yang pada waktu itu ada di dalam kantong celana Jupri, melihat situasi yang tidak memungkinkan yang dapat mengancam nyawa orang lain, di karenakan menghadapi puluhan debt collektor hingga akhirnya Jupri bersama teman-teman Jupri lebih memilih mundur untuk menyelamatkan diri dan langsung meninggalkan tempat yang tidak kondusif itu.
Laporan: jupri (kaperwil jabar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *