Aceh Timur – jurnalpolisi.id
Akar persoalan pada pagi Senin tanggal 4 Januari 2021 datang Kepala desa Matang Kule Tgk Mustafa Abdurrahman meminta surat rujukan adiknya di Puskesmas Plimbang Kecamatan Plimbang untuk berobat ke Rumah Sakit sedangkan rujukan awal telah di rujuk ke RUMAH SAKIT AVICENNA datang kembali meminta rujukan pindah ke RUMSH SAKIT JUMPA HOSPITAL. Petugas Primary Care Fitriani Amd.keb menjelaskan kami tidak bisa memindah rujukan ke Rumah Sakit yang lain karena punya aturan untuk pindah rujukan dengan aturan menunggu waktu 90 hari atau tiga bulan. Pada saat itu juga dr Ririn menjelaskan yang sama pindah rujukan antara Rumah Sakit yang telah dirujuk ke Rumah Sakit yang lain menunggu batas waktu tiga bulan dengan keluhan pasien poli yang sama.
Kepala Desa Matang Kule Tgk Mustafa Abdurrahman tetap tidak mau terima penjelasan dari petugas Puskesmas Plimbang, Jengkel foto Pamflet Puskesmas Plimbang sebarkan di Story whatsapp di tulis ” Pelayanan Puskesmas Ku Lagee Pliek”
” Selembar surat rujukan hanjeut dipeutubiet le Krn kalheuh di putubiet sige. Utk jeut dibi Lom rujukan water pasien ka meninggal sang.. ” yang artinya
( Selembar surat rujukan tidak boleh dikeluarkan karena sudah dikeluarkan sekali. Untuk bisa di kasih lagi rujukan waktu pasien sudah meninggal mungkin.. )
Wartawan JPN melakukan konfirmasi pada Kepala Desa Matang Kule untuk menjelaskan apa yang dimaksut palayanan Lagee Pliek, Kepala desa tersebut tida bersedia berjumpa dan menjelaskan.
Keterangan dari Kepala Puskesmas Plimbang Bapak Bastian Mkes menjelaskan
Pada surat rujukan tertera data surat rujukan dilengkapi dengan korp surat berlogo BPJS nama faskes bio data peserta (pasien), nama, nomor kartu dan diagnosa awal masa berlaku dan tanda tangan dokter yang menerbitkan surat rujukan.
Selain itu pada surat rujukan terdapat catatan, bahwa surat rujukan hanya berlaku untuk sekali kunjungan. Dan ada tanggal jatuh tempo selama 90 hari atau tiga bulan . ( Alfian )
