Menurut Suheri Masalah proyek pasar desa prajawinangun kulon kalau tidak ada titik temu yang ada saling BAKU HANTAM

Cirebon – jurnalpolisi.id

Mahalnya menggunakan  tenaga lokal,  Kuwu Desa Prajawinangun Kulon H.samadi diduga tak lakukan padat karya

Menurut sumber waktu ditanya wartawan tentang tidak adanya papan plang informasi ” kalau pada kenyataannya dilokasi tidak dipasang ia tidak bener lah , wajib dipasang , anggaran berapa , biayanya dari mana jadi publik kan tahu ,seperti itu ” ujarnya

Waktu sumber ditanya tentang salah tidaknya pelaksanaan yang harusnya tahun 2019 tapi  kenyataanya dikerjakan  dilain tahun  ” ia itu kan temuan inspektorat tahun  2019 ia salah ,tapi resume dari inspektorat agar mengembalikan ,itu yang saya baca ia , itu praja kulon setelah dikembalikan silahkan digelar ,karena semata mata intinya inspektorat ,apa yang kemudian sudah dianggarkan dibelanjakan apa sudah direncanakan terbangun masalahnya masalah waktu saja itu bisa tolelir 19 ke 20 , ” jelasnya

Masih menurut sumber ” nah proses pelaksanaannya yang agak menarik ,apalagi tadi itu kan pernyataan pernyataan Suheri sudah seperti itu , terus Kuwu kan mengakui , kenapa kemudian beralibi bahwa kenapa saya tidak memakai tenaga lokal itu karena terlalu mahal itu sebenarnya sudah mengakui sebenaran itu tidak boleh dialihkan kepihak ketiga.

Kalau memang aturannya  harus swakelola rengrengan RABnya pasti pakai  upah kerja lokal standarnya berapa, nah kalau itu  dipihak ketigakan ringan, gak boleh dulu aja  kaliwedi kidul  pengaspalan jalan  dipermasalahkan ” ah loh mah  gimana .
Mengenai tidak ada papan plang dialokasi proyek gimana ” ia harus dipasang , karena  diaturan pemeritah  sudah jelas,bahwa pengguna keuangan negara harus memberikan informasi kepada publik kalau disana tidak ada ,maaf  dengan tanda kutip ia , bukan saya yang  menyalahkan loh tapi aturan atau undang undang, ” ujarnya

Menurut Suheri / Heri saat dikonfirmasi melalui hp mengatakan ” begini aja mas besok bisa nggak datang ke balai desa ,ngobrol disitu jangan nanya masalah begitu begitu  lah, kaya nggak jelas anda itu sudah ngoreknya kemana mana, saya sudah baca dan tahu dari pak Kuwu , katanya anda bersahabat , katanya bersaudara tapi kok begitu ,makanya kita ngobrol dibalai desa kita juga sudah ngobrol sama juragan nanti tidak usah merambat kemana mana ya.

kalau anda ada niat baik katanya berteman seperti  saudara   tinggal bicara sama pak Kuwu baik baik , bisanya jam berapa apa habis duhur jam 9 apa jam 10  , mau siang mau sore terserah aja mau diproyek atau mau di balai desa , kalau diproyek ketemu sama saya , kebetulan saya juga sudah ngobrol sama juragan , kalau misal besok aja karena katanya ada keperluan lain ya boleh, pokoknya kita bicara baik baik lah kalau itu masih menganggap teman atau saudara ,  sebelum  semuanya melangkah jauh, karena  tidak ada yang diuntungkan ,yang ada malah saling dirugikan , bahkan nanti ujung ujungnya saling BAKU HANTAM kalau saja anda tidak bisa lentur.

Tidak main main proyek ini kan jelas dan besar, untuk   papan plang informasi awalnya itu sudah ada dan dipasang , kalau bel pak Kuwu wayah gini ga bisa ditelpon , karena sholat dan wirid paling jam sembilan baru bisa ” ujarnya
( Moh Khozim )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *