Proyek Rehabilitasi Embung Irigasi Paya Keutapang Terkesan Asal Jadi

Aceh Timur – jurnalpolisi.id

Proyek Rehabilitasi Embung Irigasi Paya Keutapang, Gampong Blang Batee, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur dikerjakan asal jadi. Senin 08/02/2021.

Selain pengecoran yang diduga campuran pasir dengan semen tidak sesuai sehingga telah mengakibatkan beton penahan timbunan dekat pintu air runtuh tanpa sebab, dibagian lain pintu plat besi juga dibuat terlalu kecil.

Bahkan, akibat dari runtuhnya beton penahan timbunan disamping pintu air tersebut turut mengakibat tanah timbunan amblas dan beton pintu air mulai retak nyaris putus.

Keuchik Blang Batee, Ishak yang turut mendampingi wartawan saat meninjau ke lokasi bersama perangkat Gampong lainnya sangat menyayangkan proyek yang bersumber dana dari Otsus senilai Rp1,7 miliar tersebut dikerjakan asal jadi.

” Selain dikerjakan asal jadi, proyek ini juga belum selesai 100 persen, dan terkesan ditinggalkan oleh kontraktor pelaksana.”. Ujar Keuchik Ishak.

Ishak merasa pesimis proyek tersebut akan berfungsi sesuai harapan, apalagi pintu air terlalu kecil, sehingga bila ditutup air masih dapat mengalir dan dibagian bawah beton juga mulai ada yang bocor.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek yang belum diketahui kontraktor pelaksananya itu, Syukri dari Dinas Pupr yang dihubungi wartawan melalui ponselnya tidak menjawab panggilan.

Sementara Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Aceh Timur, Jamal yang dihubungi membantah bahwa proyek tersebut dikerjakan asal jadi.

Hanya.saja Jamal.membenarkan Proyek dihentikan pengerjaannya dikarenakan terbentur dengan pengejaan proyek saluran irigasi, sehingga perampungan 100 persen tertunda.

Ditanya tertang sebagian plat beton yang sudah runtuh, Jamal menjawab sudah diperintahkan kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya, Ia beralasan proyek tersebut masih dalam masa perawatan.

Untuk konfirmasi lebih lanjut Jamal mengarahkan wartawan untuk menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Syukri. Sayangnya Syukri tidak menjawab panggilan hanphone meski dihubungi berulang-ulang.

” Untuk Konfirmasi lebih lanjut hubungi PPK, Syukri atau kontraktor pelaksana.” Pinta Jamal.

Informasi lain yang diperoleh media ini menyebutkan, pelaksanaan proyek tersebut terkesan janggal sejak awal pelelangan, yakni tidak ada yang memenangkan lelang proyek tersebut, padahal lelang dikuti 37 peserta dengan nilai pagu paket Rp1.781.150.000. (  Zainal Abidin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *