Seribu Warga Klaten Positif Terpapar Virus HIV/AIDS, 109 Diantaranya Meninggal Dunia

Klaten,  jurnalpolisi.id

Sebanyak seribu warga Kabupaten Klaten dinyatakan positif  terpapar virus  human immunodeficiency virus (HIV) / acquired immune deficiency syndrom (AIDS) yang terdiri dari 537 terinveksi HIV dan 463 sudah tertular AIDS.

Dari seribu warga Klaten yang terpapar HIV / AIDS sebanyak 109 warga meninggal dunia.
Demikian dikatakan Koordinator Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Klaten, Fauzi Rifai  pada acara dialog interaktif dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia di RSPD Klaten, Selasa (01/12/2020).

Dialog interaktif yang dipandu reporter senior RSPD Klaten, Ahmad Paidi Aji tersebut juga menghadirkan narasumber Pengelola Logistik KPA Kabupaten Klaten, Sutarmi.

Lebih lanjut Fauzi Rifai mengatakan, data seribu warga Klaten yang tertular HIV / AIDS merupakan data akumulasi dari tahun 2007 sampai September 2020.

“Dari data tersebut 66% merupakan laki-laki dan 44% merupakan penderita perempuan,  yang tersebar di 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Klaten,” ujar Fauzi.

Ia menjelaskan, HIV/AIDS merupakan penyakit yang timbul karena daya tahan tubuh memburuk karena adanya HIV di dalam tubuh. HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS adalah tahap akhir dari orang yang terinfeksi HIV.

“Penularannya saat ini lebih banyak melalui hubungan beresiko tinggi atau sex bebas. Beberapa cairan pembawa HIV antara lain darah, cairan mani, cairan vagina dan ASI. Air liur dan gigitan nyamuk tidak menularkan VIV / AIDS,” ucapnya.

Fauzi Rifai mengungkapkan, transfusi darah bisa menularkan HIV / AIDS,  akan tetapi saat ini PMI sudah menerapkan standart yang tinggi dan aman, sehingga darah yang masuk PMI aman dari HIV. Apabila ada darah yang terkontaminasi HIV maka darah tersebut akan segera dimusnahkan.

Cara penanganan jenazah yang terpapar HIV / AIDS, menurut Fauzi, juga mirip dengan jenazah yang terpapar virus corona. Misalnya, petugas pemulasaran jenasah memakai masker, memakai sarung tangan, pakai kacamata google dan saat dimandikan jenasah tidak dipangku serta setelah dimandikan segera dimakamkan karena jenazah yang terkena HIV /AIDS cepat membusuk.

Sementara itu,  Pengelola Logistik KPA Kabupaten Klaten, Sutarmi menambahkan, tanda-tanda orang terkena HIV tampak biasa saja, hampir tidak diketahui orang tersebut terkena HIV. Namun jika virus HIV tersebut menjadi AIDS maka gejalannya tampak seperti diare berkepanjangan, sakit tenggorokan akut, gatal-gatal di kulit sekujur tubuh bahkan kulit bisa gosong dan mulut penuh sariawan.

 “Untuk mencegah penularan HIV / AIDS di Kabupaten Klaten maka KPA Klaten sudah melakukan sosialisasi di sekolah dan menggandeng penyuluh agama Kantor Kementerian Agama Klaten. Intinya, agar melakukan hubungan seks yang sehat dengan pasangannya dan setia dengan pasangannya sehingga tidak tertular HIV / AIDS,” imbuhnya.
(Tumirin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *