Gubernur Sulawesi Tengah Drs.H. Longki Djanggola, M.Si, melanjutkan Kunjungannya untuk Meninjau dampak Bencana dan Penanganannya di Lembah Napu , Lore Utara Kab. Poso, Sabtu, 25 Juli 2020.
Setelah Selasai meninjau Dampak Bencana Parigi Moutong , Bencana Banjir Desa Olaya , Boyontongo, dilanjutkan Ke Kabupaten Poso , Lembah Bada , Kecamatan Lore Barat , haris sabtu , 25 Juli 2020 Gubernur Sulawesi Tengah dan rombongan meninjau Dampak Bencana dan Penanganannya di Lembah Napu , Lore Utara Kabupaten Poso.
Pada Kesempatan itu Gubernur didampingi , Kalak BPBD Provinsi Dr. Ir. Bartholomeus Tandigala, CES, Kalak BPBD Kab. Poso, Kadis Bina Marga dan Tata Ruang , Asbudianto dan Karo Humas dan Protokol .
Ada dua titik dampak Bencana dan penanganannya yang di tinjau Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si. dan Rombongan di Lembah Napu Kecamatan Lore Utara Kab. Poso :
1. Bencana Banjir Didesa Kadua Kecamatan Lore Utara , Dampak banjir yang terjadi sudah mengancam pemukiman warga dan Jembatan Penghubung.
“Dampak bencana ini sudah ditangani dan Sungai sudah dilakukan Normalisasi”
“Gubernur sangat mengapresiasi Pengelola Proyek Normalisasi sungai tersebut karena pekerjaannya dilakukan dengan Pola Swakelola*
“Sistem pengelolaan kegiatan ini sangat baik karena melibatkan masyarakat turut mengerjakan proyek ini , apalagi saya lihat ibu – ibu dilibatkan sebagai pekerja , sehingga dapat menolong secara langsung masyarakat, apalagi dengan kondisi saat ini , “*Pola ini yang dikembangkan oleh Negara saat ini kata Gubernur*”
Pekerjaan Normalisasi Sungai di Desa Kadua sudah mencapai 85% diharapkan satu bulan kedepan sudah dapat diselesaikan.
2. Gubernur Sulawesi Tengah , bersama rombongan meninjau SPAM untuk masyarakat Desa Wuasa di Desa Watumaeta Kecamatan Lor Utara .
“* SPAM Watumaeta akibat dampak bencana sehingga tidak dapat berfungsi selama ini , tetapi sudah dilakukan penanganan oleh PDAM Kab. Poso , sehingga saat ini sudah dapat kembali Operasional*
Gubernur menyampaikan dengan melihat Debit air yang sudah besar sampai 30 L/detik, Sehingga diminta agat Penampungannya dapat diperbesar dan harapan kita semua masyarakat Wuasa dapat menikmati SPAM ini.
“Saya minta kepada kepala desa Watumaeta agar dapat memanfaatkan Kelebihan Air supaya tidak terbuang dapat dimanfaatkan Petani yang ada di Dekat SPAM ketimbang Airnya tidak mubajir*( Rudy Efendi)
Sumber:
Biro Humas dan Protokol