Kepala Desa Sambet, Diduga Jarang Masuk Kantor Pada Saat Jam Kerja

Kupang-Jurnalpolisi.id

Kepala Desa (Kades) Sambet, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Tutu Nenometa (Tutu Nenometa) sangat sulit ditemui karena jarang masuk kantor. Apalagi sang kades dikabarkan lebih banyak dinas luar “dinas pembohong”.

Menurut salah seorng warga, kades Tutu Nenometa sangat sulit ditemui, sehingga mereka merasa kebingungan untuk mencari kades tersebut.

“Semenjak Tutu Nenometa terpilih sebagai Kades di Desa Sambet, dia jarang sekali masuk kantor. Entah kantornya dimana,” ungkap salah seorang warga setempat, seraya mewanti namanya untuk tidak disebutkan, Senin (9/11/2020).

Warga tersebut mengatakan, akibat ulah Tutu Nenometa ini para warga Desa Sambet mengaku sangat kecewa dan gerah karena harus terkatung-katung saat akan mengurus surat di Kantor Desa.

“Selaku kades kami, dia harus berada di desa dong, jangan malah semaunya saja bekerja, secara aturan wajib berada di kantor,” cetusnya dengan nada kesal.

Menurut informasi Tutu Nenometa telah meninggalkan tugas dan tanggungjawab sebagai Kepala Desa sejak 28 Oktober 2020 sampai dengan hari ini belum juga kembali ke Desa Sambet untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selaku Kades.

Banyak sekali masalah yang menanti di Desa yang harus diselesaikan olehnya, namun Tutu Nenometa selalu saja beralasan bahwa ada urusan keluarga yang berkepanjangan sehingga ia selalu meninggalkan tugasnya sebagai kepala desa. Dan bukan baru kali ini saja tapi sudah berulangkali namun tidak pernah ada teguran dari atasan yang diberikan kepadanya. Sehingga ia menganggap hal meninggalkan tugas dan tanggungjawab adalah sesuatu yang biasa bagi dia.

Disisi lain, banyak orang yang datang untuk menemuinya karena hubungan kerja, ada juga menyangkut tanggungjawab untuk menyelesaikan pembayaran pembangunan Balai Desa yang belum seratus persen dibayar oleh pihak desa, sekalipun pekerjaan itu sudah diselesaikan pada tahun 2019 lalu. Masalah lain yaitu, pemasangan listrik dari sejumlah warga yang belum diselesaikan sejak tahun 2016 tapi bayarannya sudah dilunasi oleh masyarakat setempat.

Yang lebih tragis lagi, terjadi kasus pemerkosaan anak dibawah umur di Desa Sambet tepatnya bersebelahan rumah dengan rumah Tutu Nenometa, tapi Kades tidak tahu tentang kejadian ini.

Pasalnya, menurut informasi Tutu Nenometa sedang dinas luar di wilayah Oepoli, Kabupaten Kupang.

Untuk itu, kami sebagai masyarakat merasa kesal dan kecewa dengan kepala desa kami yang memiliki karakter seperti ini.

Terkait hal ini, masyarakat sangat berharap kiranya BPD dapat merespon atas keluhan warga selama ini. Dimana warga meminta kepada pihak BPD untuk dapat segera membentuk panitia untuk mengusulkan kepihak pemerintah Kabupaten TTS untuk dapat melakukan pemelihan Pergantian  Antar waktu (PAW). Hal ini bertujuan untuk menggantikan Tutu Nenometa selaku Kepala Desa.

Dengan demikian masyarakat dapat sepenuhnya terlayani ketika Plt. Kades merupakan perwakilan tokoh desa setempat.

“Kami minta kepada BPD yang ada agar segera mengambil sikap, unruk swgwra membentuk panitia pemelihan PAW,” tandasnya.

“Menyangkut masalah ini, kami akan coba berkoordinasi kepada Camat, kenapa kades itu jarang masuk kantor, sebab secara aturan yang namanya tidak masuk kantor itu sudah jelas menyalahi aturan. Apa kantornya di Oepoli. Dan semestinya Camat tahu itu dan melakukan peneguran, kenapa didiamkan,” tukasnya. (RS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *