Kepala Perwakilan jurnalpolisi.id NTT Dukung Laporkan Oknum Guru Yang telah Lecehkan Profesi Wartawan ke Pihak Berwajib

 Kupang, Jurnalpolisi.id Kepala Perwakilan Wilayah NTT Jurnalpolisi Albon Arodoi Saba, SH sangat menyesalkan sikap seorang guru SMUN Sambet, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan. “Itu sosok kurang cerdas dan tak mencerminkan seorang pendidik,” katanya di Kota Kupang, Minggu 28 September 2021 kepada sejumlah wartawan. Oknum guru berinisial MU tersebut, menurut Albon, menunjukkan sikap tidak terpuji dan asal ngomong. Ternyata sikap tersebut akan merugikan dirinya sendiri. Kini MU akan dilaporkan ke polisi oleh sejumlah wartawan yang dianggap MU tidak pantas menelponnya. Apa yang dilakukan wartawan di sana, menunjukkan sikap profesional dalam bertugas. “Kami berharap polisi dapat memproses sesuai hukum yang berlaku, apalagi dia seorang guru yang paham aturan,” harap Albon Begitu pun, kepada Pemkab Timor Tengah Selatan, terutama Bupati atau Kadis Pendidikan, jangan membiarkan oknum guru seperti itu merusak citra pemerintahan. Apa yang dilakukan oknum MU dengan mengatakan wartawan ada telp jam 20.00 (8 malam) untuk konfirmasi jadi dia ingin supaya polisi panggil wartawan supaya bisa kenal sapa itu Metusalak UAS guru SMU. Pernyataan itu dia umumkan dalam Gereja yang didengar oleh ratusan Jemaat.Itu sangat bertentangan dengan Undang undang pers No 40 Tahun 1999.  Wartawan dalam bekerja dilindungi UU tersebut. MU itu, menurut Albon, tidak cerdas dan kurang memahami tentang media dan wartawan. Begitu pun, media tempat wartawan itu menulis juga media yang sudah kompeten dan sudah mengantongi sertifikat verifikasi faktual Dewan Pers.”Kalau ngomong mikir dulu,” ungkap Albon. Sebelumnya warga Desa Sambet yang juga adalah Jemaat Gereja GMIT Betel, ramai berceritera tentang pengumuman di dalam Gereja yang dilakukan oleh MU, ia mengatakan ada wartawan yang menelponnya malam jam 20.00 wita, dan tak pantas wartawan menelpon seorang guru malam hari. Warga yang berceritera berasumsi bahwa mungkin Ia merasa harga diri dia sangat rendah kalau ditelepon oleh wartawan, sehingga dia akan memperkenalkan dirinya pada wartawan untuk bisa di kenal siapa diri MU sebetulnya. MU bukan orang sembarangan tapi dia adalah guru honorer yang dia mau dihormati dan di hargai. Menilai telah dihina dan dicemarkan nama wartawan di depan umum, oknum guru MU akan dilaporkan ke Polres Timor Tengah Selatan, oleh sejumlah wartawan. Padahal sebelumnya para wartawan sudah memberikan kesempatan kepada MU agar meminta maaf atas pelecehan tersebut, namun sangat disayangkan MU mengabaikan kesempatan tersebut Aktivis Perlindungan Perempuan dan Anak, Aleksander Rondo, S.Th angkat bicara bahwa ia bangga terhadap teman wartawan, yang akan membuat pelaporan, atas pelecehan yang dilakukan oleh Oknum Guru SMUN Sambet terhadap profesi wartawan. “Saya sesalkan seorang pendidik, bisa berkata begitu didepan umum terhadap profesi seorang wartawan, seharusnya oknum guru tersebut bisa memberikan contoh terbaik buat masyarakat, khusus nya kepada anak didik nya sendiri, jelas saya sebagai seorang aktivis mendukung penuh langkah yang di ambil para wartawan,” pungkasnya. (Roy S). 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *