Suara Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Teluk Bintuni Terhadap Aksi Pemalangan Asrama Mahasiswa Bintuni di Kota Studi Jayapura.

Bintuni – jurnalpolisi.id

Selaku Ketua KNPI kabupaten teluk bintuni dalam pantauan beberapa waktu di berbagai media salah satunya telah terjadi pemalangan Asrama Mahasiswa Bintuni di kota Studi jayapura.

Bertempat di SP5 distrik Bintuni Timur Kabupaten teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat Jumat 24/6/202, KENNY.R.A.KINDEWARA.S.IP (Ketua KNPI kabupaten teluk bintuni), saat di wawancara langsung oleh media ini di ruang kerjanya.

Melalui keterangan PERS-nya KENNY menjelaskan, Asrama Mahasiswa Bintuni saat ini telah di palang oleh keluarga korban tabrakan

dari masyatakat Adat Wamena sejak sejak dua hari lalu, Ia menambakan tabrakan dari salah satu Mahasiswa Asal Suku Maybrat yang tinggal di bintuni itu terjadi di jayapura sejak Agustus tahun 2021 dengan menggunakan kendaraan Roda empat hingga korban meninggal dunia, pihaknya menjelaskan pula bahwa, keluarga pelaku telah membayar denda Adat sebesar 100 juta dan 10 ekor Babi sejak tahun 2021. Sementara Keluarga korban meminta denda Adat sebanyak 700 juta dan 10 ekor babi.

Lebih lanjut KENNY menambakan, Keluarga korban melakukan pemalangan, menuntut Pelaku untuk melunasih sisa denda adat 600 juta yang di janjikan itu, hingga saat ini Pihak Korban melakukan pemalangan pada Asrama Mahasiswa kabupaten teluk Bintuni yang ada di Jayapura, Pihak Korban mengancam akan membakar Asrama itu jika tidak segera membayar sisa dari denda adat itu Akhir pekan ini, Ungkap KENNY.

Selain itu KENNY menjelaskan bahwa, sejak semalam mahasiswa Kabupaten teluk Bintuni yang tinggal di asrama tersebut telah memilih keluar dan berada di rumah – rumah keluarga, bahkan ada yang saat ini tidak memiliki tempat tinggal. Ketusnya.

Ia menuturkan juga bahwa, untuk keslamatan dan keamanan mahasiswa kabupaten teluk Bintuni yang tinggal di Asrama tersebut, ia juga meminta pihak – pahak terkait untuk segera mengambil langkah menyelesaikan masalah tersebut, untuk tidak menimbulkan kegaduhan lain antar masyarakat Adat di daerah.

KENNY melalui media ini berharap pada pihak terkait, Baik Lembaga masyatakat Adat 7 Suku LMA, Forum Masyatakat Adat Maybrat di Bintuni, Pemerintah daerah Kabupaten teluk Bintuni, dan Lembaga lembaga terkait Untuk secara bersama – sama mencari solusi dalam merespon penyelesaian persoalan pemalangan Asrama Mahasiswa Kabupaten teluk Bintuni di jayapura itu. Tutup KENNY.

(Buce Remetwa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *