Tradisi Labuh Tandur Desa Tamansuruh Tetap Lestari

Banyuwangi – jurnalpolisi.id

Dalam rangka pengembangan pertanian organik terintegrasi, pemerintah Desa tamansuruh Kecamatan Glagah, bersama komunitas Osing pelestari adat dan tradisi atau di singkat Kopat menyelenggarakan kegiatan kearifan lokal yakni “Labuh Tandur”,pada hari rabo 15 Juni 2022.di dusun Wonosari Desa Tamansuruh kecamatan Glagah kabupaten Banyuwangi.

Hadir dalam kesempatan itu Camat Glagah, perwakilan dinas pariwisata,dinas pertanian, Bakesbangpol, Kodim 0825 dan masih banyak lagi segenap undangan termasuk Kepala Desa se Kecamatan Glagah,ormas,dan tokoh adat,budayawan Banyuwangi dan lainnya.

Dengan di iringi musik angklung paglak dan pacul gowang menambah semarak acara ini.

Kegiatan di mulai sekitar pukul 07.30 WIB dengan sambutan pembuka oleh Kepala Desa Tamansuruh, Teguh Eko Rahadi.
dalam sambutannya teguh menyampaikan terima kasih kepada para undangan dalam menghadiri tradisi Labuh Tandur.

Selain Kepala Desa Tamansuruh,Nanik mahcrufi selaku Camat Glagah juga memberikan apresiasi yang luar biasa, menurutnya tradisi Labuh Tandur ini adalah salah satu aset yang di miliki Tamansuruh untuk menjadi daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata.

Di susul kemudian pemaparan singkat dari perwakilan Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian.

tradisi Labuh Tandur Menurut Budayawan sekaligus pengurus Kopat Dwi Hariyono merupakan pagelaran sakral yang harus di lestarikan.yang di dalamnya banyak filosofi yang mengikat penuh makna.misalnya dalam sesajen itu terdiri dari daun”Jarak”yang berarti padi yang sudah di tanam agar di”jaga dan di raksa (rawat)”jangan di terlantarkan.

Lebih lanjut Dwi mengatakan”juga di sesaji itu ada yang namanya daun “Dringo” yang bermakna”Jejego ojo mengo-mengo (berdiri tegak jangan miring-miring).
Ada juga “Laos ( Lengkuas)”yang punya filosofi pengharapan ketika panen nanti,padinya akan “Landungo aoso Ojo sampek gabuk ( berisi lebat)”.tuturnya

hal menarik dalam”Labuh Tandur” kali ini adalah inovasi baru yang di gagas Pemerintah Desa Tamansuruh untuk mengembangkan pupuk organik.dengan harapan dapat menginspirasi petani agar tidak selalu menggunakan pupuk kimia yang tidak baik untuk keberlangsungan kesuburan tanah dalam jangka panjang. ( Joko )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *