Diduga Sampah Yang Tidak Terurus Di Sejumlah Titik Kota Bintuni Itu Menuai Respon Masyarakat.

Bintuni – Jurnalpolisi.id

Pengelolaan sampah seharusnya lebih bersifat buttom-up sehingga perlu ditanamkan nilai-nilai atau pemahaman yang berkenaan dengan pengelolaan sampah pada masyarakat baik berupa dampaknya terhadap kesehatan maupun terhadap lingkungan.

Bertempat Di distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Minggu 10/7/2022, saat media ini mengkonfirmasih langsung ELKANA MOZZAD KINDEWARA, S.IP. Mantan Kepala Kelurahan Bintuni Barat, yang saat ini sudah menjabat Sekretaris Distrik Bintuni Kota itu.

Kata, ” Mozzad “, Dari sini diharapkan muncul suatu gerakan didalam dirinya untuk menyingkirkan atau memusnahkan sampah dengan cara-cara yang benar.

Dalam pengelolaan sampah harus terdapat suatu kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah, agar kerjasama tersebut dapat berjalan dengan baik perlu ditingkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang tanggung jawab pengelolaan sampah sehingga terjalin tujuan pengeloaan sampah dapat tercapai dengan baik.

Guna mendukung teknis operasional pengelolaan sampah diperlukan suatu lokasi pembuangan akhir yang dapat dioperasionalkan dalam waktu yang cukup lama. Maka dalam penentuan lokasi pembuangan akhir yang definitif harus memperhatikan keinginan dari masyarakat untuk menghindari hal-hal yang tidak diingini.

Ia menjelaskan, Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dalam penentuan prasarana pengelolaan sampah, pemerintah daerah hendaknya melibatkan masyarakat mulai dari tahap perencanaan terutama dalam penentuan lokasi TPA definitif yang saat ini akan dilakukan kajian teknis dan dampak lingkungan. Ketus Mozzad

Selain itu perlu ditanamankan pemahaman kepada masyarakat bagaimana mengelola sampah yang benar agar tidak mencemari lingkungan

Melihat kondisi pengelolaan sampah yang sering terjadi, ada beberapa faktor yang menyebabkan buruknya pengelolaan sampah.

1. penanggung jawab pengelola sampah, dalam struktur organisasi dan tata laksana kerja (SOTK) belum secara tegas memiliki tugas dan fungsi sebagai pengelolaan kebersihan, sehingga lebih fokus pada tugas pokok dan fungsi yang lain.

2. Belum terdapatnya regulasi berupa peraturan daerah dalam pengelolaan
kebersihan.

3. Belum tersedianya fasilitas pewadahan di sumber-sumber timbulan
sampah.

4. Jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki masih kurang, dari kebutuhan.

5. Belum adanya lokasi pembuangan akhir yang definitif.

6. Sistem perencanaan yang masih tersentralisasi.

Mozzad Menegaskan, Tujuan yang ingin diwujudkan adalah mengurangi produksi sampah pada setiap sumber sampah, mengolah yang dihasilkan dan membuang sampah yang tidak dapat diolah ke lokasi pembuangan akhir.

Dengan demikian sungai dan kota Bintuni bebas dari sampah sehingga Kota Bintuni tampak bersih, indah dan nyaman.

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk terus meningkat yang diiringi oleh perubahan pola/gaya hidup.

Pertumbuhan kegiatan perekonomian semakin meningkat terutama pertokoan, perhotelan , rumah makan dan fasiltas umum lainnya.

Bukan Hanya itu ” Mozzad “, juga menuturkan, kelemahan, dan faktor eksternal yang dimiliki sebagai peluang dan ancaman terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan dengan mengembangkan potensi yang ada, meminimalisir kelemahan, memanfaatkan peluang yang ada serta bagaimana mengatur suatu ancaman
menjadi peluang.

Meningkatkan kerja sama dengan pihak ketiga untuk menampung hasil daur ulang sampah baik hasil pencacahan plastik fit maupun hasil pengolahan jenis sampah lainnya seperti.

Meningkatkan kemampuan masyarakat sekitar lokasi TPA dalam mengolah sampah baik sampah organik maupun anorganik

Memberikan pemahaman pada masyarakat agar mengurangi produksi sampah dan mengurangi sampah yang dihasilkan melalui program 3R mulai dari sumber sampah

Mendorong KNKR untuk meningkatkan produksi cacahan sampah
dengan meningkatkan bahan baku melalui ”Sistim Barter” kebutuhan
pokok dengan sampah plastik yang dikumpulkan ibi-ibu rumah
tangga. Ungkap Mozzad

Ia berharap, dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki guna menghadapi
ancaman ada beberapa langkah-langkah strategi yang dapat dilakukan, Melakukan sosialisasi pada masyarakat dan institusi
pemerintah/swasta untuk mengurangi produksi sampah sesuai
Petunjuk Teknis,

Melakukan sosialisasi pada masyarakat dan institusi pemerintah/swasta untuk mengurangi produksi sampah sesuai
Petunjuk Teknis. Tutupnya

(Buce Remetwa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *