Limbah hitam (Marine fuel oil) mencemari perairan laut di Kampung Melayu, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

BATAM,jurnalpolisi.id

Pagi hari kurang lebih sekitar jam 06:30 dari warga sekitar kampung Melayu melaporkan melalui whatsapp kepada media jurnal polisi News adanya Limbah hitam yang mencemari pesisir pantai kampung Melayu Limbah minyak hitam mencemari perairan laut di Kampung Melayu, dari media jurnal polisi news melakukan pantauan langsung kelokasi yang terdampak ternyata benar adanya limbah tetapi limbah minyak hitam tidak semua terdampak di laut sekitar kec.nongsa yang jelas dilokasi daerah kampung Melayu tepatnya direstoran hankang banyak limbah minyak hitam. Media jurnal polisi news langsung kordinasi DLH,TNI & POlRI khususnya wilayah Nongsa Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dari hasil pantauan media jurnal polisi news (3/5/2023), limbah hitam mencemari perairan laut kepulauan Riau

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Batam membenarkan adanya pencemaran minyak hitam sejak Rabu pagi.

“Benar ada pencemaran laut, bedasarkan foto satelit dari BRIN yang kami terima tanggal 30 April di OPL Timur, ” kata Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan DLHK, IP, saat meninjau lokasi kejadian, Pantai kampung Melayu Batu besar Nongsa.

Menurut IP limbah ini merupakan kategori satu yang sangat membahayakan dan pemulihannya cukup lama. Dari hasil verifikasi lapangan, IP menjelaskan:

1. Lokasi tumpahan berada di area lokasi hankang seafood batu besar kecamatan nongsa.

2. Garis pantai tercemar berat dengan garis pantai -+ 300 meter

3. Dugaan berasal dari opl timur berdasarkan hasil citra satelit sentinel 2 pada 30 April 2023 pukul 10.15 dengan luasan tumpahan 13,70 km2, sumber pencemar belum diketahui.

4. Verifikasi lapangan bersama polda kepri dan jajaran, ksop, kplp batam di hankang seafood.

5. Telah dilakukan pengambilan sampel pada koordinat N 01°8’52.55″ dan E 104°8’28.28″6. Telah dilakukan upaya penanganan oleh KSOP dengan menggunakan absorban.

Sementara itu pak RT02 RW02 kampung Melayu Bokhari Kampung Melayu Nongsa & Kasi trantib kelurahan Abu bakar , beserta ketua LPM sekaligus pembina PPKM (persatuan pemuda kampung Melayu) Khairul Bahri ,Mengatakan pencemaran mulai tampak sekitar pukul kurang lebih 06.30 Rabu pagi.

“Sejak pukul tujuh tadi air pantai sudah mulai pekat,” katanya.

Khairul mengaku sangat terganggu aktivitasnya dengan adanya limbah hitam itu. Terlebih, daerah itu merupakan kawasan wisata yang mengandalkan alam sebagai daya tarik utamanya.

Selain itu, lingkungan sekitar sangat tercemar sehingga pasti mempengaruhi ekosistem yang ada. Ia mengaku, tak mengetahui pasti asal atau sumber dari limbah tersebut.

“Kami berharap ini agar segera ditindaklanjuti karena sangat merugikan,” katanya.

Dirinya berharap akan ada kompensasi untuk masyarakat sekitar khususnya para nelayan yang mencari ikan di perairan sekitar. Kemudian, aparat terkait segera melakukan penyelidikan terkait penyebab limbah tersebut.

Saat ini, tim gabungan mulai menyelidiki sumber limbah hitam di Laut Kampung Melayu. Tim itu terdiri dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kepri, hingga TNI & POLRI terutama wilayah kec Nongsa yang Kapolsek Nongsa Kompol Fian turut hadir memantau situasi yang terdampak

“Kami akan bersama-sama melakukan penyelidikan. Setahu saya tiga bulan di sini, baru kali ini. Info terdampaknya ini juga sampai ke Kabupaten Bintan,” kata Kepala KSOP khusus Batam, M Takwin.

Ia menjelaskan langkah pertama yang dilakukan adalah menanggulangi kondisi saat ini agar tidak semakin menyebar. Pasalnya, saat ini limbah itu telah mengotori pantai Kampung Melayu sekitar 1,5 Km. Kemudian tim gabungan itu akan mencari sumbernya.

Takwin menduga, limbah itu berjenis Marine fuel oil (MFO) atau pun aspal. Namun, hal itu perlu dipastikan lebih lanjut lagi. Limbah tersebut diketahui juga mencemari sebagian pantai Kabupaten Bintan.

“Ini kemungkinan limbah jenis MFO atau bisa juga aspal. Tapi kita belum bisa pastikan. Kita tunggu juga dari DLH,” ujarnya.

“Penindakannya nanti jelas akan kita lakukan. Yang pasti kita temukan dulu sumbernya,” kata Takwin menambahkan

Situasi terpantau sampai jam 3 sore ini Masi berlanjut membersihkan area lokasi, yang terpantau media jurnal polisi news saat ini turun langsung membersihkan lokasi yang sebelumnya turun team dari Kepala KSOP Khusus Batam M. TAKWIM Sekarang berganti ship dilanjutkan Kepala pangkalan KPLP Uban Sugeng dibantu team dari pemuda PPKM (persatuan pemuda kampung Melayu) & DLH kota Batam.

(Sahril JPN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *