Apel Gelar Pasukan Opera Ketupat dalam Rangka pengamanan hari Raya idul fitri 1445 H Rabu, (3/4/2024) di Halaman Mapolres Bengkalis.

Bengkalis- jurnalpolisi.id

Apel gelar pasukan dipimpin Kapolres AKBP Setyo Bimo Anggoro dan di hadiri Wakil Bupati Bagus Santoso dan jajarannya serta peserta yang terdiri dari pasukan TNI, Damkar, Dinas Perhubungan, Sat Pol PP, Basarnas dan peserta lainnya yang terlibat dalam operasi ketupat 2024.

Pada lebaran tahun ini pemerintah mengusung tagline ‘Mudik Ceria Penuh Makna’. Harapannya, pelaksanaan mudik lebaran tahun 2024 dapat berjalan dengan aman, nyaman, selamat, dan berkesan.

Dalam sambutannya, AKBP Setyo Bimo Anggoro mengatakan, apel ini merupakan pengecekan akhir kesiapan seluruh personel dalam melaksanakan Operasi Ketupat serta kesiapan posko yang sudah disiapkan dibeberapa titik di wilayah hukum Polres Bengkalis.

Menurut Bimo, dalam Operasi Ketupat tahun ini ada dua pengamanan penting yang dilakukan. Diantaranya pengamanan arus mudik dan balik, kemudian pengamanan perayaan Idul Fitri termasuk tempat-tempat keramaian selama lebaran.

“Kita ingin menjamin masyarakat yang mudik dan merayakan lebaran merasa aman dan nyaman tanpa merasakan gangguan kamtibmas,” terangnya.

Untuk Kabupaten Bengkalis yang cukup rawan selama libur lebaran ini adalah penyeberangan kapal Roro. Namun pemerintah daerah sudah menyiapkan kesiapan lebih awal, baik kesiapan dermaga dan kesiapan armada hingga kesiapan antrean sudah diatur sebaik mungkin.

Kapolres mengatakan selama operasi Ketupat ini pihaknya sudah menyiapkan tujuh posko pengaman dan pelayanan. Posko ini diletakkan dititik strategis dimana masyarakat membutuhkan kehadiran pihak kepolisian untuk memberikan rasa nyaman.

Sementara Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso secara tegas mengatakan untuk pelayanan yang disiapkan pemerintah daerah pada tahun 2023 lalu mendapatkan indeks pelayanan 84 persen lebih, dan diharapakan tahun 2024 ini diatas 84 persen.

“Alhamdulillah pada tahun ini kita berharap indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan khususnya yang menjadi urat nadi masyarakat di roro penyeberangan dari pulau Bengkalis ke pulau sumatera,”ungkap Bagus Santoso. (Asmadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *