KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP TUTUP MATA TERHADAP BANJIR DAN SAMPAH DI LABUHAN BATU..

 Labuhan batu, JurnalPolisi.id Banyak masalah, dikarenakan sampah tidak dikelola dengan baik, tetapi hanya dibiarkan menumpuk dan diuraikan ke tanah, sehingga sampah terlihat dimana-mana selain merusak pemandangan, penciuman yang busuk, bahkan menyumbat sebagian drinase mengakibatkan banjir ketika Labuhan batu Provinsi Sumatra utara diguyur hujan, demikian pantuan 26/08/2021 Suara sumbang pun kepada Dinas Lingkungan hidup mulai bermunculan dan meminta Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu angkat bendera putih saja dengan persoalan sampah di labuhan batu. ” Bila Dinas Lingkungan hidup tidak mampu mengatasi Sampah angkat tangan saja pak, jangan diam saja dong,” Kata masyarakat jengkel 5 (lima) unit truck sampah milik Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Labuhan batu terkapar dalam keadaan rusak berat hampir setahun lamanya berada di Bengkel Mas Jon di Kelurahan Pulo Padang Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan batu, diduga Dinas Lingkungan hidup tidak memiliki anggaran dalam perawatan terhadap 5 (lima) unit truck sampah yang merupakan aset Pemerintah Kabupaten Labuhan batu tersebut. ” Apa gak ada biaya perawatan  truck tersebut, lalu untuk apa uang yang selalu dikutip dari kami,” Kata pedagang yang ada di pasar gelugur Beberapa orang wartawan mendatangi Kantor Dinas Lingkungan hidup dalam rangka meminta konfirmasi tentang kebijakan apa yang akan dilakukan Kepala Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Labuhan batu tentang sampah dan banjir di labuhan batu, namun Kepala Dinas tersebut Nasrullah enggan dan terkesan alergi terhadap wartawan, ini hal yang luar biasa terhadap wartawan yang dilindungi UU no.40 tahun 1999 tentang Pers, dan UU no.14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Hal yang berbeda dengan Lurah Kelurahan Sirandorung Kamisdan yang mana kelurahan tersebut teletak di pusat kota Rantau Perapat yang juga diterjang banjir kemaren dan hampir 400 lebih Kepala keluarga menjadi korban banjir salah satu penyebabnya saluran air di Kelurahan tersebut tidak memadai dan ada juga tersumbat karena ada nya sampah. Kamisdan menyampaikan, “Jauh sebelumnya Lurah Kelurahan Sirandorung Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan batu Provinsi Sumatra Utara merasa kecewa dengan gagalnya sebuah program Mega proyek kanalisasi Sungai Bilah yang kami tidak terlaksana karena banyak faktor situasi dan kondisi yang tidak mendukung program tersebut,” demikian disampaikan Kamisdan merasa itu adalah kegagalannya sebagai lurah. “Namun Program lain tetap dilakukan untuk mengatasi Sampah, seperti Bank sampah dengan moto dengan  Sampah akan mendulang emas dan program lainnya, seperti sedekah sampah dan saat ini kami sedang berpikir apa yang akan dilaksanakan kedepannya mengatasi Sampah tersebut,” tambah Kamisdan. Sebelum terjadinya banjir Kamisdan Lurah Sirandorung Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan batu beserta dengan perangkatnya telah mengambil upaya dan usaha yang maksimal untuk mengatasi sumbatan air yaitu sampah yang memenuhi saluran air tersebut dengan menurunkan alat berat, serta tenaga dan keringat agar saluran air itu dapat berpungsi dan kelihatan bersih. “Namun upaya yang sudah dilakukan, belumlah memadai untuk mengatasi banjir karena tingginya intensitas curah hujan, dan saya yakin dan percaya dengan kanalisasi sungai bilah dapat menjawab persoalan tersebut”, kata Kamisdan Lurah Kelurahan Sirandorung saat ngopi bareng  26/08/2021 Sekiraan pukul 17.00 di Sedap kopi Rantau Perapat. Wartawan JPNEka hombing. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *