Aksi KKB di Papua dan Papua Barat Semakin Brutal, Saatnya Merah Putih, Harus Bertindak Tegas

 Papua-Jurnal Polisi.id Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, sudah semakin marak kebrutalannya terhadap rakyat Sipil hingga TNI dan Polri. Meski aparat dari TNI dan Polri telah melakukan Sosialisasi, serta menjalani  hubungan komunikasi dengan masyarakat diwilayah setempat demi memajukan sumber daya manusia di Papua dan Papua Barat, namun tetap saja para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi kejahatan terhadap rakyat Sipil hingga aparat TNI dan Polri. Perbuatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Tanah Cenderawasi sudah tidak berkemanusiaan, hingga para tenaga medispun kembali menjadi korban kekerasan yang mengakibatkan 1 tenaga kesehatan atas nama Gabriela Melany, meninggal dunia pada beberapa hari yang silam di tempat pengabdiannya. Peristiwa yang menimpa para tenaga kesehatan di Tanah Cenderawasi Papua, sudah saatnya pemerintah pusat dalam hal ini Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil tindak tegas yang dapat menghentikan aksi kebrutalan KKB di Provinsi Papua dan Papua Barat. Apalagi pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB di Bumi Cenderawasi Provinsi Papua dan Papua Barat, sudah bertentangan dengan Merah Putih yang artinya ingin terpisah dari NKRI serta memakan korban yang begitu banyak. Mulai dari masyarakat Sipil, bahkan pula aparat TNI Polri yang sedang menjalankan tugas demi keamanan masyarakat di Tanah Papua dan Papua Barat. Oleh karenanya, pemerintah pusat harus mengambil langkah langkah tegas terhadap para KKB yang selalu melakukan aksi kejahatannya, hingga menewaskan masyarakat Sipil seperti Tenaga Kesehatan, Guru, Pendeta, serta masyarakat Sipil lainnya. Tindakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap para Tenaga Kesehatan pada beberapa hari lalu, dianggap suatu perbuatan kejahatan yang tidak berkemanusiaan serta melanggar Hak Hak Asasi Manusia (HAM). Untuk membatasi adanya kematian di Tanah Papua dan Papua Barat, melalui aksi kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua maka pihak Istana harus mengambil tindakan tegas dan terukur sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ada. Sehingga, dapat memberikan rasa kenyamanan bagi masyarakat sipil yang ada di Tanah Papua dan Papua Barat. Negara tidak boleh kalah, hanya karena perbuatan sekelompok orang (KKB) yang ingin merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak semua masyarakat Papua, dan Papua Barat tergabung dalam aksi kejahatan yang tidak berkemanusiaan. Itu, hanyak sekelompok orang ingin memisahkan Papua dan Papua Barat dari NKRI. Padahal, Pemerintah Indonesia sedang prioritaskan pembangunan di wilayah Provinsia Papua dan Papua Barat untuk kesejahteraan seluruh masyarakat di Tanah Papua dan Papua Barat. Meski upaya pemerintah dalam membangun Papua menjadi lebih baik, namun aksi kejahatan KKB semakin marak hingga rakyat sipil asli Papua dan Papua Barat merasa panik atas kekejaman itu. Para aktivis HAM di Papua dan Papua Barat juga, harus betul betul profesional dalam melihat situasi dan kondisi di Papua dan Papua Barat. Rakyat sipil yang tidak bersalah saja ditindak semena mena oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dan Papua Barat. Perbuatan kejahatan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap para tenaga kesehatan beberapa hari yang lalu, seharusnya itu menjadi catatan khusus bagi para aktivis HAM di Papua dan Papua Barat. Mengapa dikatakan demikian? Sebab, para tenaga kesehatan yang bertugas di daerah pedalaman untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Namun, kembali pihaknya diperlakukan semena mena oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tidak berkemanusiaan, hingga satu dari tenaga kesehatan atas nama Gabiela Melany dibunuh dengan cara yang sadis. Kemudian aparat dari TNI Polri mau dievakuasi korban tersebut dari lokasi kejadian, kembali lagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) memberikan tembakan kearah TNI yang menewaskan satu prajurit.  Editor: Keklir Kace Makupiola 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *