Polresta Banyuwangi, TNI dan Pemkab Gelar Apel Pasukan dan Alat Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Banyuwangi – jurnalpolisi.id

Kesiapsiagaan dalam melakukan mitigasi bencana alam yang sewaktu – waktu bisa terjadi, Polresta Banyuwangi dan Polsek jajaran bersama instansi samping menggelar Apel Gelar Pasukan dan Peralatan di lapangan apel Mapolresta Banyuwangi, pada Senin pagi (04/12/2023).

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa melalui Kabagops Polresta Banyuwangi Kompol Idham Kholid yang didampingi Para pejabatbutama (PJU) Polresta Banyuwangi, Kapten Arm Sutoyo ( Ws. Kasdim Bwi ), Kapten Inf Gunoto (Pasiopas Dim Bwi), Dwiyanto (Asisten Perekonomian ), Imam Nuzuli Msi (Plt BPBD), Wawan Yatmadi ( Kasatpol PP ), Samsudin, GM PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cab. Ketapang dan Kapolsek jajaran Polresta Banyuwangi, mengatakan bahwa Apel Gelar Pasukan dan Peralatan digelar dalam rangka kesiapan penanggulangan bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Banyuwangi.

“Apel kesiapsiagaan bencana ini untuk konsolidasi dan koordinasi serta mengecek sarana, prasarana kesiapan kita dalam mengantisipasi dan menghadapi terjadinya bencana hidrometeorologi,” kata Kompol Idham Kholid usai Apel Gelar Pasukan.

Kabagops juga mengatakan, Apel Gelar Pasukan dan Peralatan untuk kesiapsiagaan bencana alam itu dilaksanakan bersamaan waktunya masuk tahapan Kampanye Pileg dan Pilpres. Lebih lanjut, Kabagops yang juga didampingi Pejabat Utama Polresta Banyuwangi, pejabat Kodim 0825 Banyuwangi dan Lanal Banyuwangi serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Banyuwangi mengatakan, puncak peningkatan curah hujan tinggi diperkirakan akan berakhir pada bulan Pebruari 2024

“Berdasarkan informasi dari BMKG di Desember ini intensitas curah hujan akan meningkat. Desember, Januari, puncaknya Pebruari. Peningkatan itu bisa terjadi antara 20 sampai 70 persen, semua itu karena dampak La Nina,” ujar Kabagops.

Kompol Idham juga menjelaskan, setelah digelarnya apel siaga bencana tersebut, pihak Polresta Banyuwangi bersama stakeholder akan segera berkoordinasi untuk menetapkan Posko siaga bencana.

“Posko itu kita tempatkan dari seluruh elemen stakeholder terkait, terutama petugas yang akan ditunjuk bertugas di Posko memonitor situasi di luar sekaligus pararel manakala ada situasi kontijensi, mereka sudah siap,” jelas Kabagops.

Berdasar kejadian tahun lalu di Banyuwangi ada banjir ditambah lagi tanah longsor dan puting beliung. Hal itu kata Kabagops akan menjadi atensi pihak TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengantisipasi dan menyiapkan diri dalam hal penanganannya.

“Ini yang betul-betul kita antisipasi, tapi mudah-mudahan dengan kesiap siagaan, kewaspadaan lalu kita antisipasi sedini mungkin, sehingga kita betul-betul bisa berinteraksi memberikan pemahaman sosialisasi kepada masyarakat, diharapkan semua sudah siap manakala terjadi bencana,” terang Kompol Idham.

Kabagops juga menyebut wilayah yang perlu di waspadai, adalah wilayah yang rawan terjadi bencana, yaitu wilayah pegunungan, wilayah aliran sungai, wilayah yang mendekati garis Pantai dan wilayah bagian barat Banyuwangi.

“Di wilayah rawan ini terutama wilayah yang dekat pegunungan, sama yang disekitar aliran sungai, itu yang memang harus kita antisipasi betul,” kata Kompol Idham.

Masih kata Kompol Idham, Polresta Banyuwangi bersama stakeholder juga telah melakukan mitigasi kebencanaan dan menyiapkan pola – pola penyelematan warga jika sewaktu – waktu terjadi bencana.

“Pola – pola penyelematan warga, jalur evakuasi dan penanganan darurat bencana juga tak luput dari perhatian kita untuk kita siapkan.” pungkas Kabagops Polresta Banyuwangi. (Hms)

Boby

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *