Waspada Pers KebablasanMenjadi Wartawan Harus Punya Skill Dan Memahami KEJ

DUMAI – jurnalpolisi.id
Ketua DPC Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi(PJID) Kota Dumai Ir Toga Tampubolon bincang bincangnya kepada media ini pada 16/04/2024 mengatakan,

Di era digitalisasi ini, kita lihat banyak bermunculan media on line dan wartawan pemula yang beraktifitas rutin setiap hari nya melakukan tupoksinya sebagai seorang jurnalis.

Sebaliknya ironisnya, ada juga kita temui ada oknum tertentu katanya dia mengaku wartawan, setelah di cek dan di telusuri latar belakang sumber daya manusia (SDM) dan pendidikannya ternyata SDM dan pendidikannya tidak mendukung sama sekali seperti ada di temui seseorang itu hanya berlatar belakang mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD) bahkan ada yang tidak bisa baca dan menulis berita alias buta huruf (Buhu), inilah yang harus kita sikapi bersama, karena oknum seperti ini di nilai tidak punya skill dibidang jurnalistik dengan istilah dikatakan wartawan bodrex, kalau ada oknum seperti ini datang ke suatu instansi di harapkan untuk tidak di layani,”tegasnya.

Dalam hal ini di himbau kepada perusahaan media baik media cetak maupun media on line, kalau mengangkat dan menerima seseorang oknum menjadi wartawan lihatlah dulu latar belakang pendidikan (SDM) dan kemampuan skillnya di bidang jurnalistik, jangan asal terima dan asal mengangkat seseorang itu jadi wartawan, dikhawatirkan kalau asal asalan menerima dan mengangkat seseorang jadi wartawan akan melahirkan pers yang kebablasan dan bisa merusak citra pers di tanah air,”ujarnya Toga.

Menurut nya, syarat menjadi wartawan adalah orang yang berpendidikan (punya SDM ), yang berwawasan dan bisa menyusun kalimat dengan benar sehingga menjadi sebuah berita untuk di publikasikan yang mengacu pada udang undang pokok pers no 40 tahun 1999 dan tidak bertentangan dengan kaidah kode etik jurnalistik (KEJ),”terang nya.

Untuk itu di himbau kepada instansi baik sipil maupun swasta agar tidak kecolongan, supaya lebih selektif menerima tamu dari wartawan, harus bisa membedakan mana yang betul betul wartawan dan mana yang bukan wartawan, jangan mudah tertipu dengan gaya ucapannya dengan tujuan meyakinkan dan mempengaruhi sumber sumber tentu, apa lagi di zaman sekarang ini banyak modus orang dengan berkedokan wartawan seperti yang tersebut diatas, waspadalah karena Pers kebablasan sudah banyak yang muncul di mana mana yang sudah meresahkan,”terangnya menutup.

(Roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *