PELAJARAN DARI GAZA PBB TIDAK BERFUNGSI UNTUK KEMANUSIAN DAN HAM

Kalsel – Jurnalpolisi.id

Kamis, 9 Nov 2023, — Bahwa Dewan Keamanan PBB hanyalah kumpulan geng, bahwa undang-undang internasional hanya sekedar tulisan di atas kertas, dan Hak Asasi Manusia hanya lelucon.

Bahwa dunia ini buta sebelah, mengarahkan penglihatan matanya atau menutupnya sesukanya. Anak-anak Gaza tidak sama dengan anak-anak Ukraina. Anak-anak Ukraina itu bangsa Romawi seperti mereka sedangkan kami bangsa Arab!

Bahwa hak yang dirampas tidak bisa diminta lagi. Tidak ada seorang pun yang datang kepadamu untuk mengatakan bahwa kamu orang baik dan akan aku berikan apa yang kamu inginkan! Jika kamu menginginkan sesuatu, ambil saja sekalipun dunia tidak menyetuinya.

Bahwa pembebasan Palestina, dari laut hingga sungainya, sangat mungkin dan bahwa apa yang terjadi kali ini hanyalah “latihan” kecil untuk sesuatu yang akan datang.

Bahwa orang yang punya kemauan bisa mencapai apa yang diinginkan. Persoalannya tidak berkaitan dengan berbagai kemampuan yang dimiliki tetapi berkaitan dengan kemauan. Siapa yang membayangkan, sekedar membayangkan, bahwa Gaza yang diblokade mampu membuat senjata, berperang dengan senjata buatannya sendiri, dan mencengangkan para pecintanya sebelum para musuhnya!

Bahwa kita harus menghargai berbagai nikmat, karena di Gaza minum air bersih menjadi impian, sepotong roti menjadi kesempurnaan, mandi menjadi kemewahan yang mirip berjemur di pantai Maladewa, rumah sangat kecil lebih berharga dari istana dunia selama tidak runtuh menimpa penghuninya!

Bahwa ada orang-orang yang menyerupai para sahabat Nabi yang hidup diantara kita, para cucu Khalid bin Walid yang menerjang barisan musuh dengan gagah berani, para cucu Sa’ad bin Abi Waqash yang menembak dengan tepat sasaran, para cucu Ikrimah yang senantiasa berbaiat untuk mati, para cucu al-Qa’qa’ yang suara mereka di tengah pasukan sangat menakutkan; kami mendengar mereka mengatakan: Dengan nama Allah yang Maha Mengalahkan!

Bahwa Khansa’ tidak mati dan puluhan ribu “copy paste”nya masih hidup di tengah kita, menyumbangkan anak-anaknya di jalan Allah dengan penuh kesabaran dan keikhlasan bahkan realitas mereka mengatakan: Ya Allah, ambillah darah anak-anak kami agar kami ridha.

Bahwa anak-anak bila ditempa dengan berbagai musibah maka mereka menjadi “besar” lebih cepat dan menjadi pahlawan yang mengungguli teman-teman sebayanya. Seolah-olah mereka bayi Ashhabul Ukhdud yang darahnya mampu menghidupkan orang-orang beriman yang dibakar hidup-hidup tetapi tidak murtad. Agama ini dihidupkan dengan darah dan dipadamkan dengan air mata. Karena itu hapuslah air mata kalian dan binalah para syuhada masa depan!

Bahwa akidah adalah perilaku bukan sekedar tulisan di buku. Kita tidak melihat mereka membenci takdir Allah di saat mereka mengumpulkan serpihan tubuh orang-orang yang mereka cintai bahkan mereka terus memuji Tuhan mereka. Akidah mereka memenuhi hati mereka hingga mengalir ke seluruh anggota tubuh mereka.

( Kaperwil Kalsel )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *